Hidayah Indonesia

Di balik Q.S Al Anfal:28 antara Anak,Harta dan Ketaatan

  • Apakah kita dapat menyeimbangkan antara ketaatan,harta dan Anak?

lantas bagaimana cara kita untuk membangun pondasi kehidupan dalam kehidupan sedangkan anak dan harta adalah cobaan bagi kita?

  • Tafsir Q.S Al Anfal :28 oleh Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi dan Buya HAMKA

berkenaan dengan pertanyaan kita Allah telah menjawab nya selama lebih dari 14 abad yang lalu dalam firman Nya:

Q.S Al Anfal(8:28) 

وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَـٰدُكُمْ فِتْنَةٌۭ وَأَنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌۭ ٢٨

Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

berkenaan dengan ini Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi

Dalam Tafsir wa Khawathirul Qur’an al-Karim, beliau menekankan:

“وَمَا دَامَتِ الْأَمْوَالُ وَالْأَوْلَادُ فِتْنَةً فَلاَ بُدَّ أَنْ نُفْهِمَ الْأَمْرُ عَلىَ حَقِيْقَتِهِ؛ فَالْفِتْنَةُ لَيْسَتْ مَذْمُوْمَةً فِي ذَاتِهَا، لِأَنَّ مَعْنَاهَا اخْتِبَارٌ وَامْتِحَانٌ.”

Artinya: “Karena harta dan anak disebut sebagai fitnah, maka kita harus memahami bahwa fitnah di sini bukanlah sesuatu yang tercela, melainkan ujian dan cobaan.”

sehingga tergambar dengan jelas pada ayat diatas bahwa anak dan harta ialah cobaan ujian. karena hal ini tertera pada hadits

1. Anak Perempuan sebagai Perisai dari Neraka,Rasulullah ﷺ bersabda kepada Umatnya:

مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, lalu ia bersabar dalam mengurusi mereka; memberinya makan, minum serta pakaian dari usaha kerasnya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka di hari Kiamat.”
(HR. Ibnu Majah No. 2974)Dishahihkan oleh Imam Nashiruddin Al Bani di dalam kitab Shahih Sunan Ibnu Majah

Imam Ahmad rahimahullah menuliskan Sabda Nabi ﷺ di dalam Musnadnya:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ: «إِذَا وَلَدَ أَحَدُكُمْ مِنْهُ شَيْئًا صَالِحًا فَهُوَ لَهُ تَمْحِيصٌ مِنَ النَّارِ، لاَ تَكْفُرُوا بِالطُّفُولَةِ»

“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang jika ia memiliki anak, ia memperbaikinya (mendidiknya dengan baik).”HR. Ahmad (6/9)  dan  Inilah peran terberat yang akan diambil oleh setiap Orang.hal ini dituliskan dan diterangkan oleh Buya HAMKA di dalam Tafsir Al Azhar “Allah menyuruh supaya kita sadar bahwa harta dan anak bukanlah tujuan hidup, melainkan amanah. Maka jangan sampai kita mengkhianati amanah itu dengan menjadikan mereka sebagai penghalang dari ketaatan kepada Allah.Kemudian Harta yang digunakkan haruslah menjadi jalan yang mempermudah jalan kita menuju Syurga.Hal ini dijelaskan dalam Hadits:

نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ

“Sebaik-baik harta adalah milik orang shalih.”HR. Ahmad (16927) – Dihasankan Al-Albani

Imam Ibn Rajab al-Hanbali رحمه الله memberikan penjelasan berkenaan tentang Harta di dalam Jāmi’ al-‘Ulūm wa al-Hikam (syarh 40 hadits Nawawi):

“Hadits ini menunjukkan keutamaan orang shalih yang memiliki harta, karena dia dapat menggunakan harta itu untuk nafkah, sedekah, zakat, dan kebaikan lainnya.”

dengan demikian Anak yang Shalih ditambah dengan Harta yang dimanfaatkan dengan baik akan mempermudah jalan kita pada ketaatan.Namun kasusnya sekarang ini hanya ingin memiliki Anak yang kaya raya dan lebih parahnya lagi hanya segelintir orang yang menginginkan Anak Shalih serta yang menjadikan hal ini bertambah parah adalah tidak ditanamkan prinsip untuk menjadi pemilik ekonomi yang dapat membantu,bermanfaat,pandai mengelola serta memahami Agama secara mendalam.Sehingga sejalan dengan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah serta uraian-uraian singkat di atas.Wallahu a’lam bish shawab

Keutamaan Mendidik Anak Perempuan | Almanhaj

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top