﷽
Mindfulness,Langkah Kecil Seorang Hamba
Pernah tidak kita berfikir kenapa sih harus selalu mengevaluasi diri kita sendiri? Atau mungkin pertanyaan ini tidak pernah sekalipun terlintas di pikiran kita? Apapun yang terjadi kita akan berkenalan dengan yang namanya evaluasi diri.
Apa sih alasan kita itu harus evaluasi diri?
Satu adalah mengupgrade diri kita dengan mempelajari,Belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya lagi
Karena Setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan, namun kegagalan itu kita dapat mempelajari banyak hal. Entah itu problem solving,managemen diri sendiri dalam mengelola berbagai macam hal.sesuai kata pepatah bahwa pengalaman adalah guru terbaik mengapa? Dari pengalaman pahit yang kita rasakan ada banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita, dan kita mengevaluasi diri kita agar tidak terjebak dalam hal yang sama apalagi berbicara tentang bagaimana cara kita untuk beribadah dengan benar? Bagaimana kita menjadi hamba -hamba yang khusyu’ dalam beribadah jika evaluasi \muhasabah tentang cara kita beribadah saja masih jauh dari kerangka Al Qur’an dan AS Sunnah?
Contohnya dalam hal kita akan menyantap makanan namun ketika makanan yang kita makan kita rasakan sensasi makan dengan mengucapkan basmallah dan merasakan betapa lezatnya makanan tersebut ketika makanan tersebut setelah sampai kepada lidah kita.atau disebut juga dengan mindful eating.ini adalah sekian banyak contoh penerapan mindfulness atau bisa juga fokus pada apa yang kita lakukan hal yang sedang kita kerjakan sekarang.otak kita berhenti sejenak, hunting good stuff ( mencari hikmah) yang ada di setiap perintah² Allah dan Sunnah Rasulullah ﷺ di berbagai lini kehidupan kita.karena untuk setiap masalah yang ada Allah pasti akan selalu memberi kemampuan untuk setiap jalan keluarnya karena Allah itu tahu manusia itu lemah tanpa bantuanNya.Allah memberikan 2 gambaran tentang manusia didalam Al Qur’an dalam 2 surat yaitu
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ۚ وَخُلِقَ ٱلۡإِنسَٰنُ ضَعِيفًا…
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 28)
Penjelasan tentang ayat ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir رحمه اللّه :
Keringanan itu sesuai dengan kelemahan diri manusia,tekad,dan kemauannya”
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَا ۚ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
Terkait dengan ayat ini Imam Al Qurthubi رحمه اللّه berkata:
Allah SWT tidak membebani seseorang
dengan sesuatu ibadah ataupun dengan yang lainnya Karena Allah Ta’ala dengan
kenikmatan dan kasih sayang-Nya kepada kita walaupun Ia memberikan
beban yang agak memberatkan atau menyulitkan, seperti misalnya berhijrah yang mengharuskan seseorang keluar dari tanah kelahirannya
, berpisah dengan
keluarganya, adat istiadatnya, dan tanah airnya sendiri, namun Ia tidak
memberikan beban yang sangat memberatkan sekali atau menyakitkan,
sebagaimana pembebanan yang diberikan kepada umat sebelum kita misalnya
dengan memberikan hukuman yang mengharuskan membunuh diri sendiri,
atau harus memotong pakaian atau kulit mereka yang terkena tetesan air seni,
atau beban yang sangat berat lainnya.
Dengan kata lain Allah menciptakan kita dengan keadaan yang lemah,Dialah yang memberi kekuatan bagi kita untuk berjuang dan beribadah dalam meniti jalan kepadaNya dengan berbagai pertolongan dan keringanan dalam beribadah termasuk ketika tadi kita mengingat hal yang menjadikan kita bersyukur dan mengevaluasi diri terhadap segala dosa dan maksiat yang telah kita lakukan.
Berkenaan dengan ini Imam Ahmad رحمه اللّه Abu Darda’ رضي اللّه عنه berkata : seseorang itu tidak akan memahami agama ini dengan baik sampai ia membenci orang lain karena Allah تعالى kemudian ia kembali kepada nafsunya dan ia lebih membencinya lagi
Begitu banyak hal yang didapatkan dengan mindfulness\muhasabah
- memecahkan masalah hidup dengan lebih baik
- Lebih bisa bergantung kepada Allah dalam segala urusan
- Menjadi pribadi yang tetap tenang dalam segala keadaan
- Menjadi sosok yang bersimpati dan penuh kasih sayang
- Membantu mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita
Dengan demikian kita menjadi insan-insan yang tidak menyalahkan takdir dan senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan kepada kita, berprasangka baik di setiap kejadian baik maupun buruk yang sedang kita jalani karena kita fokus untuk mengejar keridhaanNya sembari memperkuat keyakinan akan datangnya pertolongan Allah terhadap apa yang kita hadapi sekarang
Kesimpulannya setiap Hamba yang Bermuhasabah atau fokus pada setiap kekurangan dan kelebihan dirinya ia akan mengetahui betapa besar keagungan dan kekuasaan Allah yang telah menciptakan Alam semesta dan betapa lebih berhak nya Allah kepada kita.maka setelah ini mampukah kita untuk mengulang kemaksiatan yang sama? Wallahu a’lam bis shawab